"Kompilasi Tulisan Kristologi – Ahmad Deedat"
"Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, dan beriman
kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik." (QS. Ali Imran
(3): 110).
Ayat di
atas adalah salah satu ayat kitab suci Al-Qur'an yang paling sering dipakai
untuk menerangkan beberapa hal. Saya telah mendengar lusinan ceramah yang
membawakan setengah pertama dari ayat tersebut, berhenti pada kata
"Allah" diikuti dengan penjelasan yang berbeda. Hal yang sama saya
lakukan dengan penjelasan lebih dari setengah lusin topik yang berbeda.
Selama
sesi tanya jawab di akhir ceramah di Newcastle (sebuah kota di Northen Natal,
Afrika Selatan), saya ditanya mengapa dalam ceramah dan tulisan saya tidak
membiarkan saja orang-orang Yahudi dan Kristen. Dalam menjawab pertanyaan ini,
saya membaca setengah pertama dari ayat di atas, dan meminta kepada pendengar
yang sudah mengenal kutipan tersebut mengangkat tangan. Sebelas orang dari
sekitar 300 pendengar mengangkat tangannya. Saya kemudian meminta kepada 11
orang tersebut untuk menurunkan tangannya jika ada yang hafiz Qur'an karena
mereka tentunya mengetahui keseluruhan ayat tersebut berdasarkan daya ingatnya
yang baik. Tiga dari sebelas orang tersebut menurunkan tangannya. Saya meminta
sisanya yang berjumlah delapan orang untuk menyelesaikan setengah yang
berikutnya dari ayat tersebut, dan semuanya salah. Hal yang sama juga saya
alami pada masa lalu ketika harus mengingat ayat tersebut.
Berdasarkan
pengalaman, belum pernah saya mendengar sebuah penjelasan dari setengah
berikutnya ayat ini, dan juga tidak seorang komentator Qur'an pun telah berkata
sesuatu tentangnya. Sepertinya ada suatu konspirasi dalam hal ini. Tetapi tidak
ada konspirasi. Setengah pertama dari ayat tersebut dapat dipakai untuk
menjelaskan atau memperingatkan penyimpangan sesuai dengan penyimpangan yang
dilakukan. Mereka tampaknya terlalu puas hanya dengan setengah pertama ayat
tersebut.
Jawaban
untuk pertanyaan,
"Mengapa mengusik orang-orang Yahudi dan Kristen?"
dapat ditemukan dalam setengah yang berikutnya dari kutipan Al-Qur'an di atas,
"Sekiranya
Ahli Kitab (maksudnya Yahudi dan Kristen) beriman (terhadap kitab suci Al-Qur'an)
tentulah itu lebih baik bagi mereka (dengan kata lain, juga baik untuk kamu,
umat Islam) di antara mereka (yaitu Yahudi dan Kristen) ada yang beriman,
tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. Ali Imran (3): 110)
Pada
awalnya, dalam ayat yang memperkenalkan risalah ini, Allah menganugerahkan
kepada umat kemuliaan, hak-hak istimewa dan status yang tinggi, menjadi
"Orang-orang terbaik yang dilahirkan untuk umat manusia". Kemuliaan
dan status yang tinggi ini berarti membebankan kepada kita tugas dan tanggung
jawab agar tidak mementingkan diri sendiri serta membagi status yang mulia ini
dengan umat manusia lainnya.
Ahli kitab
--Yahudi dan Kristen-- adalah sasaran pertama kita, karena mereka telah
dipersiapkan untuk menerima pesan ini. Selain itu, banyak Nabi telah
menyampaikan pesan ini kepada mereka. Mereka tidak mengingkari kitab suci yang
dibawa oleh nabi-nabi tersebut dan membanggakan wahyu Taurat, Zabur dan Injil
dari masing-masing Nabinya. Karena itu mereka adalah umat yang paling tepat dan
paling siap menerima Islam. Mereka seharusnya yang paling utama menyampaikan
keinginan mereka terhadap keinginan Allah dalam Islam --sebuah wahyu yang
terakhir telah ada dan dikonfirmasikan kepada mereka: Tetapi mereka jugalah
yang pertama menolaknya: mengapa menolak? Apa pertimbangan mereka?
Namun
demikian, tidak semua mereka telah sesat, Allah meyakinkan kita bahwa di antara
kaum Yahudi dan Kristen terdapat sebagian yang beriman dengan tulus,
"Tetapi kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
Kita harus
menerapkan metoda penyampaian pesan yang paling efektif, baik kepada orang yang
baik dan juga orang yang suka menentang dan sombong. Untuk orang yang baik di
antara mereka, bukalah kitab suci Al-Qur'an dan terangkan ayat-ayat pada surat
ke 3, dimulai dengan ayat 42 ini:
"Dan
(ingatlah) ketlka Malaikat (Jibril) berkata, 'Hai Mariam, sesungguhnya Allah
telah memilih kamu, mensucikan kamu, melebihkan kamu atas segala wanita di
dunia (yang semasa dengan kamu).
Hai Mariam,
ta'atlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku.'
Yang
demikian itu adalah sebagian dari berita-berita ghaib yang Kami wahyukan kepada
kamu (ya Muhammad); padahal kamu tidak hadir beserta mereka, ketika mereka
melemparkan anak-anak panah mereka (untuk mengundi) siapa diantara mereka yang
akan memelihara Mariam. Dan kamu tidak hadir di sisi mereka ketika mereka
bersengketa.
(Ingatlah),
ketika Malaikat berkata, `Hai Mariam sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
(dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang)
daripada-Nya, namanya Al-Masih `Isa putera Mariam, seorang terkemuka di dunia
dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah), dan dia
berbicara dengan manusia da-1am buaian dan ketika sudah dewasa dan dia termasuk
di antara orang orang yang saleh. "
Mariam
berkata, "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak; padahal aku belum
pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun."Allah berfirman (dengan
perantaraan Jibril): Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya.
Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata
kepadanya, "Jadilah", lalu jadilah dia:
Dan Allah
akan mengajarkan kepadanya Al-Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil. Dan (sebagai)
Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka), "Sesungguhnya aku
telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu,
yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku
meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit
sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan
kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya
pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika
kamu sungguh-sungguh beriman." (QS. Ali Imran (3): 42-49)
Dalam
pendekatan Anda terhadap umat Kristen, buatlah asumsi bahwa setiap orang
Kristen adalah Kristen yang baik dan tulus, kecuali jika mereka membuktikan
yang sebaliknya. Baca ayat-ayat Al-Qur'an di atas jika mungkin bersama lafal
Arabnya, frase demi frase. Anda tidak dapat membayangkan pengaruh yang dahsyat
dari kalimat-kalimat Allah ini yang dialami pada pendengar. Saya berulangkali
melihat air mata keluar dari mata para pendengar persis seperti dinyatakan
dalam Qur'an yang mulia:
"Dan
apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu
lihat mata mereka mencucurkan airmata disebabkan kebenaran (Al-Qur'an) ...
"
(QS. Al-Maidah (5): 83).
Ini adalah
pendekatan yang positif. Perlakukan mereka dengan baik dan perasaan sayang yang
patut mereka terima. Tetapi jika mereka menampakkan kebencian dan kesengitan
mereka terhadap Nabi Muhammad, kitab suci Al-Qur'an dan Islam, kita berhak
mengubah pendekatan yang dilakukan. Dalam menghadapi kejadian seperti ini kita
telah diberi peringatan melalui kalimat terakhir yang dikutip dari ayat pada
permulaan bab ini:
"Tetapi
kebanyakan mereka adalah orang orang yang fasik."
Setelah 15
tahun berusaha keras, akhirnya pada tahun 1992 saya mendapatkan sebuah visa
untuk mengunjungi Sudan. Saya diterima oleh negara tersebut, dan melakukan
sebuah ceramah keliling. Tujuan ceramah keliling ini adalah untuk
mempersenjatai para saudara Muslim dalam menghadapi Misionaris Kristen yang
sedang mencoba mendapatkan pengaruh di sana. Pada saat tanya jawab di akhir
salah satu ceramah di Khartoum, seorang mahasiswa mengajukan pertanyaan:
"Para
aktivis Kristen dari Inggris dan Amerika sering mengunjungi rumah kami di
Khartoum: sebagai Muslim kita menerima mereka dengan tradisi Arab yang ramah
(menjadi bagian dari keluarga tanpa formalitas)."
"Setelah
duduk, Misionaris ini menanyakan apakah sebagai Muslim kami percaya pada hari
pembalasan? Jawaban kami adalah 'tentu saja!' Mereka melanjutkan dengan
per-tanyaan lain: 'Setelah dihisab, Anda akan mendapatkan surga jika Anda
pantas atau neraka jika Anda patut mendapatkannya. Anda percaya hal tersebut?'
Seperti sebelumnya, jawaban kami adalah 'ya!'. Dalam sebuah strategi yang
direncanakan dengan baik, hal ini diikuti dengan pertanyaan ketiga: 'Di mana
letaknya surga Anda ini, di bumi atau di langit? Apa yang dikatakan Al-Qur'an
Anda? Kami ingin tahu jawaban Anda."
Penyelidikannya
ada dalam pertanyaan "Apa yang dikatakan Al-Qur'an Anda?" Jika
jawaban Anda "Dibumi," dia akan bertanya, "Tunjukkan pada saya!
(maksudnya dalam Al-Qur'an)." Jika Anda menjawab "Di langit" dia
sudah siap dengan pertanyaan yang sama, "Tunjukkan pada saya!" Lawan
Anda sudah terlatih dan dipersenjatai dengan baik. Dia telah mempelajari
kliennya dengan baik. Dia telah menemukan bahwa 90% Muslim, meski mereka
mempunyai pilihan, apakah untuk "Bumi" atau "Langit",
mereka tidak akan dapat menunjukkan ayat yang spesifik dalam Al-Qur'an yang
mendukung pendapat mereka. Ini tepat sekali dengan pengakuan yang diinginkannya
dari Anda. Sekali mengakui ketidak mampuan Anda dalam membuktikan ayat
Al-Qur-'an, maka dia akan membentangkan jebakan dan berkata, "Ijinkan saya
memperlihatkan kepada Anda apa yang dikatakan Injil." Dia telah memberikan
kesempatan pertama kepada Anda untuk menjelaskan kepadanya ayat Al-Qur' an. Dan
karena Anda gagal; secara moral Anda wajib mendengarkan penjelasannya. Sebuah
permintaan yang sopan agar Anda mendengarkannya, dan kita sebagai Muslim adalah
orang-orang yang sopan.
Setelah
memaksa Anda menjadi patuh tidak berdaya, dia pergi dengan meninggalkan sebuah
brosur yang indah dengan teknik pewarnaan yang meriah. Sebuah brosur yang
berjudul "Bagaimana menemukan jalan menuju Surga" dalam sebuah bahasa
pilihan Anda.
Pertanyaannya
adalah: Apakah jawaban Al-Qur'an terhadap teka-teki Kristen tersebut: Apakah
surga umat Islam di bumi atau di langit?"
Kepada
para hadirin di Khartoum saya berterus terang mengaku bahwa jika pertanyaan
tersebut diajukan kepada saya, saya harus mengatakan dengan jujur terhadap
lawan Kristen tersebut bahwa "Saya tidak tahu." Saya akan mengakui
bahwa saya malu pada diri sendiri. (Sampai saat ini saya belum menemukan
jawaban Al-Qur' an tentang hal tersebut).
Setelah
menyerah, kita harus beralih menguasai musuh. Saya akan mengatakan kepadanya
bahwa saya tidak mengetahui Al-Qur'an sebaik yang seharusnya, "Saya
mengakuinya, tetapi apakah Anda mengetahui Injil Anda?" Dia terlalu
sombong untuk menjawab, "Tidak" Dia memegang sebuah Injil di
tangannya. Dia telah dipersenjatai dengan baik. Saya akan memintanya,
"Dapatkah saya melihat Injil Anda?" Misionaris tersebut akan sangat
gembira dengan permintaan tersebut. Anda menolongnya dalam menjalankan misi
mereka. Saya membuka kitab pertama Injil yang dinamakan Kejadian. (Injil
Katholik Roma memiliki 73 kitab di dalamnya, sedangkan Protestan mempunyai 66
kitab). Keterangan lebih lanjut dapat Anda baca dalam bagian 3 buku ini.
Saya
menyerahkan kembali Injil tersebut dengan posisi terbuka pada kitab Kejadian
pasal 19 dan menunjukkan ayat 30, kemudian memintanya membaca dengan keras agar
saya dapat mendengarnya. Dia terlalu pintar untuk melakukan hal tersebut. Dia
dilatih untuk tidak mengikuti instruksi Anda tetapi membaca hanya yang telah
dipilihnya. Dia mengamati ayat tersebut, lalu tersenyum "licik". Dia
akan mengalihkan permasalahan. Tanyakan kepadanya, "Ada apa? Apakah itu
bukan kitab Tuhan?" Dia berkata, "Ya." Maka bacalah! Jika dia
membaca, apa yang dibacanya? Saya memberikan kepada para pendengar intisari
ayat ini dan ayat 15-18 pasal 38 serta juga ayat 22 pasal 35 pada kitab
Kejadian yang sama, dengan memberi pertanyaan kepada penginjil tersebut
"Apa kandungan moralnya?" "Apa kandungan moral dari semua ayat
(cerita) ini?"
Kita
menceritakan kepada anak-anak kita berbagai anekdot, dongeng (Rubah dan Anggur,
Serigala dan Anak Biri-biri, Anjing dan Bayangannya, dan lain-lain"),
tidak hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk menanamkan nilai-nilai moral
kepada mereka. Di balik cerita ini ada sebuah kandungan moral. Kita mengajari
anak-anak agar jangan seperti rubah yang serakah, yang ketika tidak bisa meraih
serumpun anggur lalu berkata bahwa "Anggur tersebut asam." Jangan
seperti anjing serakah, yang ketika melihat bayangannya dalam air kemudian
melepaskan tulang yang berada dalam mulutnya untuk mendapatkan tulang yang
berada pada anjing yang dilihatnya dalam bayangan tersebut. Ada sebuah pesan
moral di balik cerita-cerita ini! Oleh karena itu, apakah nilai moral di balik,
'Anak perempuan menggoda ayah mereka, bermalam-
malam dan mendapatkan anak haram melalui ayah mereka." (Kejadian
19: 30-36) atau "Seorang anak laki-laki
berhubungan dengan ibunya." (Kejadian 35: 22) atau juga "Seorang ayah berhubungan dengan menantunya sehingga
memperoleh anak kembar dari menantunya tersebut." (Kejadian
38: 15-18)? Jika tidak ada pelajaran moral yang dapat dipelajari dari
penggambaran pornografi dalam apa yang dinamakan "Kitab Tuhan" ini,
maka semua itu tidak bermoral!
Tak
diragukan lagi, para pendengar akan tergetar hatinya dengan cara beralih
menguasai dalam menghadapi misionaris Kristen.
Dalam
perjalanan pulang kembali ke Afrika Selatan, saya menulis sebuah artikel
bagaimana menghadapi misionaris yang datang mengganggu umat Islam di
rumah-rumah mereka. IPCI menerbitkan 100.000 salinan manual ini --"Combat Kit"--
yang didistribusikan secara gratis di seluruh dunia. Dapatkan salinan gratis
dari Islamic Propagation Centre International (IPCI), 124 Queen Street, Durban
4001 South Africa Telp (27-31)3060026, Fax (27-31) 3040326.
Salinan
ini adalah sebuah buku instruksi, dan bukan untuk hiasan. Segera setelah Anda
mendapatkannya, lihatlah indeks pada halaman satu dan ikuti instruksi-instruksi
yang terdapat pada halaman dua.
Untuk
memulai latihan, Anda membutuhkan Injil. Jika Anda tidak memiliki, maka belilah
sebuah Injil dalam bahasa pilihan Anda, sebaiknya Versi King James (KJV= King
James Version).
Saya
meminta murid saya membuka sampul depan Injil yang mereka miliki dan meminta
agar mereka menempelkan salinan "Combat Kit" secara permanen ke Injil
tersebut. Jika tidak, salinan manual tersebut mudah tercecer atau hilang. Begitu
"Combat Kit"
melekat di tempatnya, murid tersebut siap untuk melakukan langkah pertama. Saya
memintanya membuka indeks pada halaman satu. Sewaktu melihat-lihat topik yang
ada di dalamnya, mata kami berhenti pada item 16, yaitu: "Perzinahan: Tipe-tipe
perzinahan di dalam Injil ... halaman 13"
TERUSLAH BACA PADA ENTRI SELANJUTNYA TENTANG TIPE PEZINAHAN DALAM INJIL....!!!!!!!!
SEKEDAR MENGENAL SEDIKIT TENTANG INJIL.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar